One Piece Logo

Rabu, 28 November 2012

Sejarah Ilmu Komunikasi



ILMU KOMUNIKASI





LOGO IAIN EMF.emf
















Oleh:
Tri Widodo                            Nim: 26.10.1.1.026




JURUSAN DAKWAH DAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN IAIN SURAKARTA

Sejarah Ilmu Komunikasi
Publisistik dan jurnalistik istilah lain untuk komunikasi dikelompokan pasa ilmu social dan merupakan ilmu terapan (applied science). Para ahli komunikasi  menganggap demikian , karena termasuk dalam ilmu social dan ilmu terapan, maka ilmu komunikasi sifatnya interdisipliner atau  multidisipliner. Ini disebabkan oleh objek matrerialnya sama dengan ilmu-ilmu lainya, yang terutama masuk ke dalam ilmu social atau ilmu kemasyarakatan.
Bierstedt, dalam menyusun urutan ilmu, menganggap journalistic  sebagai ilmu, dalam hal ini ilmu terapan. Hal ini tidak mengherankan karena pada tahun ia menulis bukunya itu, yakni tahun 1457,  journalism di Amerika Serikat sudah berkembang menjadi ilmu (science), bukan sekedar pengetahuan (knowledge). Ini disebabkan oleh jasa Joseph Pulitzer, seorang tokoh kenamaan di Amerika Serikat yang pada tahun 1903 mendabakan didirikanya “School Of Jurnalism” sebagai lembaga pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan para wartawan. Gagasan Pulitzer ini mendapat tanggapan positif dari Charles Eliot dan Nicolas Murray Butler, karena ternyata  journalism tidak hanya mempelajari dan meneliti hal-hal yang bersangkutan persuratkabaran semata-mata, tetapi juga media massa lainya, maka journalism berkembang menjadi mass communication.
Dalam perkembangan selanjutnya, mass communication dianggap tidak tepat lagi karena tidak merupakan proses komunikasi yang menyeluruh. Penelitian yang dilakukan oleh Paul Lazarsfeld, Bernad Berelson, Hazel Gaudet, Elihu Katz, Robert Merton, Frank Stanton, Wilbur Schramm, Everett M. Rogers, dan para ahli cendikiawan lainya menunjukkkan bahwa gejala social yang di akibatkanoleh media massa tidak hanya berlangsung satu tahap, tetapi banyak tahap. Ini dikenal dengan two communication dan  multistep flow communication. Pengambilan keputusan banyak dilakukan atas dasar hasil komunikasi antarpersona (interpersonal comummication) dan komunikasi kelompok (group communication) sebagai kelanjutan dari komunikasi massa (mass communication).
Oleh sebab itulah di Amerika Serikat muncul  communication science atau dinamakan communicology, ilmu yang mempelajari gejala-gejala social sebagai akibat dari proses komunikasi massa, komunikasi kelompok, dan komunikasi antarpersona. Kebutuhan orang-orang Amerika akan science of communication tampak sudah sejak tahun 1940-an, pada waktu seorang sarjana bernama Carl I. Hovland menampilkan definisinya mengenai Ilmu komunikasi. Hovland mendefinisikan science ofcommunication  sebagai :
” a systematic attempt to formulate in rigorous fashion the principles by which in formation is transmitted and opinions and attitudes are formed”.
Sedangkan prosesnya sendiri dari komunikasi itu oleh Hovled didefinisikan sebagai :
“ the process by which an individual(the communicator) transmits stimuli( usually verbal symbols ) to modify the behavior of other individuals (communicates)”.
Pada tahun 1967 terbit buku The communicative Arts and Science of  Speech  dengan pengarang Keith Brooks yang mengetengahkan pembahasan mengenai Communatology secara luas. Mengenai Communitalogy  ini Keith brooks antara lain mengatakan :
“may communication scholars in many academic discpliners have contributed to our understanding of the basic processes and the special types and froms of communications activity in recent years. A Communicatology is concerned with the intergration of communication principles from this scholars. A communicotalogy also stands for a realistic philosophy of communication, a systematic research progam which tests theories, fills in gaps in knowledged, interprets, and cross valiadates the finding in specialized discipline and research programs. It provider a broad program which includes but not does limit itself to the interests or technique of any one academic discipline.”
Dari pendapat Brooks itu jelas bahwa communicology  atau ilmu komunikasi merupakan integritas prinsip-prinsip komunikasi yang diketengahkan para cendikiawan berbagai disiplin akademik. Komunikasi berarti juga suatu filsafat komunikasi realistis; suatu program peneliti yang sistematis yang mengkaji teori-teorinya, menjebatani kesenjangan dlam pengetahuan, memberikan penafsiran, dan saling mengabsahkan penemuan-penemuan yang dihasilkan disiplin-disiplin khusus dan program penelitian. Komukanologi merupakan program yang mencakup tanpa membatsi dirinya sendiri, kepentingan-kepentingan atau teknik-teknik tiap disiplin akademik.    

Pengertian komunikasi
Komunikasi dalam bahssa inggris Communication berasal dari kata latin Communicatio , dan  Communis  yang berarti sama, sama disini maksudnya sama makna. Kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dala bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
Pengertian komunikasi tersebut hanya dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung persamaan kmakna antara dua pihak yang terlibat. Minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya  Informatif  yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga  persuasive,  yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.
Menurut Carl I, Hovland ilmu komunikasi adalah Upaya yamg sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi Hovland menunjukan bahwa yang dijadika obyek studi komunikasi bukan hanya penyampai informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (Public opinion) dan sikap public ( Public attitude). Dalam definisi khusus mengenai pengertian komunikasi sendiri, Hovlend mengatakan bahwa “ komunikasi adalah proses pengubah perilaku orang lain (communication is the proses to modify the behavior of other indufiduals).
Horold Lasswel dalam karyanya “ The structure   and fancion of communication in society” mengatakan bahwa cara terbaik menjelaskan komunikasi ialah  Who Says Which in Chanel To Whom With What Effect.  Paradigma Lasswel menunjukan bahwa komunikasi meliputi unsur-unsur  : Komunikator (communicator), Pesan (messge), Media(chanel), Komunikan(reciver), Effek(effect). Berdasarkan haltersebut, komunikasi adalah Proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan effek tertentu.
Konteks-konteks komunikasi
Konteks disini berarti semua factor diluar orang –orang yang berkomunikasi, yang terdiri dari:
1.      Aspek Fisik










Daftar Pustaka

Effendi, Uchjana, Onong,  Ilmu Komunikasi Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006
Keraf, Gorys, Komposisi Flores, NTT: Nusa Indah, 2001
Tamsir, Sukari, Bahasa Indonesia Surakarta: Puri Media,2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar