ILMU KOMUNIKASI
MEDIA
MASSA DAN DAKWAH ISLAM
Dosen
Pengampu :
Eny
Susilowati, S. Sos., M. Si.
Oleh:
Tri Widodo Nim: 26.10.1.1.026
JURUSAN DAKWAH DAN
KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN
USHULUDDIN IAIN SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap jam, setiap hari,
setiap minggu, setiap bulan bahkan setiap tahun manusia membutuhkan
informasi-informasi, yang petani membutuhkan informasi pertanian, pedagang
membutuhkan informasi tentang harga-harga barang, guru membutuhkan informasi
tentang pendidikan, mahasiswa membutuhkan informasi tentang keadaan civitas
akademik dan Negara dan lain sebagainya membutuhkan informasi-informasi yang
berkaitan dengan kebutuhan masing-masing.
Informasi-informasi
tersebut dapat didapatkan melalui berbagai media, baik media cetak seperti
surat kabar, majalah, brosur. Dan media elektronik televise, radio, internet
dll.dari berbagai media tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahan
masing-masing tinggal dari mana sudut pandang mereka dan kebutuhan akan
informasi tersebut dibutuhkan.
Dalam hal ini peran pelaku
media sengat penting dalam hal mengkomunikasikan informasi-informasi, sehingga
dapat membentuk ideology bangsa. Karena dari informasi yang diterima menjadikan
sudut pandang dari apa yang mereka terima dari informasi tersebut.
Tidak menutup
kemungkinan dengan dakwah islam,yaitu
dengan mengkomunikasikan islam lewat berbagai media massa, sehingga mereka yang
sudah islam semakin mengetahui tentang keislamannya, yang belum islam dapat
mengetahui tentang islam, sehingga kalau dikomunikasikan secara persuasive
dapat masuk islam.
Komunikasi massa (mass
communication) adalah komunikasi yang menggunaka media massa, baik cetak
atau elektronik, yang dikelola oleh suatu lembaga yang ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang tersebar di benyak tempat. Sehingga kalau dakwah islam
mengguanakan media massa tersebut sangat efektif dan strategis, karena cukup
satu pemancar dan satu pesan sudah ribuan pendengar yang dapat menangkap pesan
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dakwah.
Dakwah
adalah kewajiban setiap muslim yang harus dilakukan secara bersinambung, yang
tujuan akhir mengubah perilaku manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap yag
benar, yakni untuk membawa manusia mengbdi kepada Allah secara total, mencintai
Allah dan Rosul mereka lebih dari kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri,
seperti yang ditunjukan para sahabat Nabi.
Keberhasialan
dakwah pertama-pertama adalah karena hidayah Allah, bukan sekedar hasil usaha
manusia, ini sering kita lupakan. Hal ini tercermin, misalnya pada masuknya
islamnya Asiah (istri Fir’aun), sahabat Nabi Umar bin Khatab, serta kekafiran
ayah Nabi Ibrahim(Azar). Agak sulit manjelaskan secara “rasional”mengapa
orang-orang itu memperoleh hidayah Allah, Sementara yang lain tidak.
Keberhasilan
dakwa kedua adalah pendakwah yang memberi inspirasi kepada khalayak, sehingga
para pendengar dapat mengambil hikmah dari hidup para penceramah dan
merealisasikan terhadap kehidupan mereka masing-masing.
Keberhasilan
ketiga adalah media yang digunakan, yaitu lewat apa pesan-pesan akan agama itu
disampaikan, sepertihal nya iklan pada televise, setiap menit dan setiap jam
produk-produk mereka di pertontonkan sehingga mensugeti mereka yang melihat
iklan tersebut. Begitu pula kalau agama dilihatkan setiap menit dan setiap jam
maka mereka dengan sendirinya akan mengikuti.
B.
Pengertian Agama
Agama secara
etimologi berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata a yang berarti tidak dan gama berarti kacau.dari definisi tersebut agama mempunyai pengertian
segala sesuatu yang teratur dan tertata. Dalam pengertian ini agama memainkan
fungsi untuk memelihara integritas seseorang atau sekelompok orang agar
hubunganya dengan tuhan, sesamanya, dalam alam sekitarnya tidak kacau. Ketidak
kacauan itu disebabkan oleh penerapan peraturan agama tentang moralitas,
nilai-nilai kehidupan yang perlu dipegang, dimaknai dan diberlakukan.
Timbulnya
agama merupakan jawaban manusia terhadapmunculnya realitas tertinggi secara
misterius. Pada satu sisi realitas tersebut mankutkan tetapi dalam sisi yang
lain menakjubkan. Dalam interaksi dengan realitas miterius tersebut manusia
tidak berdiam diri ia harus atau terdesak secara batiniah untuk merespons untuk
dapat dijadikan pedoman dalam menjalani hidup.Dengan agama orang mencapai
realitas yang tertinggi dalam proses menjalani hidup.
C.
Efektivitas dakwah lewat
media massa
Bila dakwa
dikemas dalam bentuk media massa yang menarik, jelas dakwah tersebut mengandung
hiburan yang menimbulakan rasa senang dan mengandung dimensi pesan yang
mempengaruhi emosi khlayak. Persoalanya adalah mana yang lebih dominan, bila
unsure hiburannya lebih dominan, maka unsure dakwahnya akan tertelan oleh
unsure hiburanya.maka dampaknya tidak akan berarti. Sebagai mana diakui
Aristoteles,imbaun emosional diperlukan untuk memotivasi manusia untuk
melakukan tindakan yang baik. Logika itu sendiri tidak memotivasi orang un tuk
bertindak, namun imbauan emosional yang berlebihan dapat menurunkan
akal(Johannesen, 1996: 44)
Ada problem
lain, media massa sering dikaitkan dengan hiburan dan hura-hura, sehingga
kesanya bertentengan dengan hakikat dan tujuan dakwah. sebagian kelompok media
massa menampilkan hiburan-hiburan saja. Sehingga apakah orang akan melihat
pesan agamanya dalam hiburan tersebut atau justru memperhatikan hiburanya.
Sebenarnya,
agar media massa khususnya elektronik cukup efektif digunakan untuk berdakwah,
para pelaku dakwah, pesan-pesan dalam hiburanya, haruslah islami. Haruslah
mereka menampakan keislamannya atau keagamaannya dari pada hiburanya, untuk
dapat mendakwahkan secara efektif.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, peran media
massa dalam mempromosikan akan nilai-nilai keagamaan atau mendakwahkan agama,
meninggikan kesadaran spiritual dan mendorong untuk beramal sepertimelakukan
salat, berdema, shodaqoh, dsb dibolehkan. Hanya saja penyampain pesan-peswan
agama harus dilakukan secara sederhana dan berdasarkan pada norm-norma yang
dibenarkan dalam islam.
Pengemasan dakwah islam yang efektif
akan menjadikan pencapaian pendakwah terhadap pesan-pesan agama(islam) akan
lebih menarik dak menjadikan dakwah kita dapat diterima, dirasakan dan
dilakukan oleh khalayak.
Akhirnya,
untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya pengaruh media massa sebagai sarana
dakwah, agaknya kita harus bertanya
kepada hati nurani sendiri, bukan kepada ego nafsukita. Apalagi, bila kita
tidak memiliki bukti-bukti ilmiah mangenai masalah ini.karena pengaruh media massa
yang cenderung menghipnotis.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana
Deddy, “Nuansa-nuansa Komunikasi”
Bandung: Remaja Rodaskarya, 1999
Mulyana Deddy, “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”
Bandung: Remaja Rodaskarya, 2001
Effendi, Uchjana,
Onong, Ilmu Komunikasi Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006
Greertz, Clifford. “Kebudayaan dan Agama” Kanisius:
Yogyakarta, 1992
Tidak ada komentar:
Posting Komentar